Senin, 07 Mei 2012

Pengalaman KesukuBangsaan



S
aya lahir dari orang tua berkesukubangsaan berbeda, Ibu dari suku Jawa dan Bapak dari suku Sunda. Sebelum berumur 18 tahun, saya mengidentifikasikan diri saya sebagai orang dari suku Jawa, ini dikarenakan saya yang memang lahir diperkampungan suku Jawa dan saya lebih dekat dengan ibu saya. Saya merasakan bahwa diri saya adalah suku Jawa karena saya memiliki pandangan dan telah melihat beberapa contoh bahwa orang dari suku Jawa-lah yang menguasai Indonesia, mendominasi jabatan-jabatan tertinggi contohnya dapat dilihat dari presiden-presiden Indonesia yang banyak keturunan dari suku Jawa. Sifat-sifat suku Jawa pun menurut stereotip masyarakat mereka adalah pekerja keras, pintar, rajin, mandiri dan mempunyai kharisma yang kuat sehingga saya malu ketika mengigat kalau saya memiliki darah suku Sunda. Saya malu menjadi seorang Sunda karena setelah mengamati dari orang-orang terdekat. Mereka itu pemalas, tidak berani menanggung risiko, bertempramental tinggi, keras kepala. Saat itulah saya benar-benar merasakan saya adalah seorang Jawa karena sifat-sifat saya berlainan dari sifat-sifat yang umumnya dimiliki oleh orang dari suku Sunda.

Tetapi ketika saya genap berumur 18 tahun, saya mulai mengerti bahwa saya adalah orang dari suku Sunda. Saya mungkin lahir diperkampungan suku Jawa tetapi saya hidup belasan tahun di bandung, dikelilingi oleh banyak orang sunda, Ibu saya pernah mengatakan tentang status kesukubangsaan saya, “Kamu itu punya darah Sunda yang kental dari bapak kamu...” pertama kali saya mendengar kata-kata ini, saya sangat tidak setuju dengan pernyataanya, dan saya sangat menolak kalau saya adalah seorang Sunda.

Setelah penolakan-penolakan yang saya lakukan atas status kesukunbangsaan saya akhirnya saya mengerti, memang dari sifat saya jauh berbeda dengan kebanyak orang dari suku Sunda yang lain, tetapi dalam masalah sikap apapun apalagi ketika menghadapi masalah sikap kami tidak jauh berbeda, sikap yang saya keluarkan adalah sikap orang Sunda. Menurut tradisi keluarga dinyatakan bahwa anak yang lahir akan mengikuti garis bapaknya. Sekarang saya merasa begitu Sunda ketika saya bergaul dengan teman-teman yang lain, saya merasa lepas ketika berbicara dengan seorang sunda atau setidaknya mengerti bahasa sunda daripada dengan yang lain, dari rasa humorpun saya lebih suka humor yang berasal dari mulut atau dari seseorang yang bersuku sunda, karena ketika saya mendengarkan lelucon yang dilontarkan dari orang yang berkesukubangsaan yang lain saya tidak merasa terhibur, dan terkadang itu terasa tidak lucu sama sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar